Para Jenderal Komando di Sekeliling SBY

Karir seorang perwira TNI khususnya setelah memasuki jenjang perwira tinggi sering dikaitkan dengan kedekatan dengan istana negara, dalam hal ini presiden yang berkuasa. Sebenarnya, meski tidak menentukan langsung promosi jabatan seorang perwira, tapi pertimbangan presiden tidak dipungkiri sangatlah berpengaruh. Praktik ini sebenarnya hal yang lazim terjadi. Presiden yang berkuasa tentu ingin mengamankan pemerintahannya dari berbagai gangguan yang menciptakan instabilitas nasional.


Pada masa orde baru, praktik ini melewati batasnya. Rezim Soeharto tidak hanya sekedar memegang kartu promosi perwira, tetapi juga menciptakan sistem pemerintahan “komando” dengan penempatan purnawirawan di jabatan pemerintahan dari level kota, kabupaten hingga provinsi. Tujuannya, tidak lain untuk mengokohkan kekuasaan rezim. Lalu bagaimana dengan kepemimpinan SBY saat ini? Tidak berniat mengenyampingkan sisi profesionalitas perwira, namun fakta menunjukan para jenderal yang memegang jabatan komando strategis baik di lingkungan militer ataupun di birokrasi pemerintahan juga memiliki kedekatan dengan SBY.



KASAD Jenderal Pramono Edhie Wibowo.

Anak mantan komandan RPKAD yang kharismatik, Sarwo Edhie Wibowo, sekaligus adik ipar Presiden SBY ini memang mempunyai karir moncer di AD. Menghabiskan karir sejak perwira muda hingga perwira menengah di Kopassus, karir Pramomo melesat saat berada di puncak karir perwira tinggi. Sebagian besar jabatan yang ditempati saat bintang menempel di pundaknya adalah panglima komando, yakni Danjen Kopassus, Pangdam Siliwangi dan Pangkostrad sebelum akhirnya menjadi Kasad. Bahkan Pramono diisukan akan dimajukan Partai Demokrat sebagai balon capres ataupun cawapres 2014.





PANGKOSTRAD Letjend M. Munir

Tak diragukan jabatan Pangkostrad adalah jabatan strategis di lingkungan TNI-AD. Jabatan yang sering menjadi batu loncatan menjadi KASAD ini kini dipegang Muhammmad Munir, Alumnus Akmil 1983 . M.Munir yang berasal dari korps Baret Hijau ini termasuk salah satu perwira terbaik dari Brigif 17 Kostrad, dimana Presiden SBY pernah menjadi komandan brigade infanteri yang memiliki nama harum tersebut. Karir Munir melesat setelah ia menjadi ajudan Presiden SBY saat berpangkat kolonel. Jabatan bergengsi di TNI-AD sempat diembannya sebelum menjadi Pangkostrad, diantarnya Panglima Divisi II Kostrad, dan Pangdam Siliwangi.





PANGDAM JAYA Mayjend Erwin Hudawi Lubis

Mantan Pangdam XII/Tanjung Pura ini adalah perwira lulusan Akmil 1980, seangkatan dengan Kasad Pramono Edhie. Bukan kebetulan juga, Hudawi Lubis juga lama berkarir di Kopassus sejak lulus akmil, sama seperti Edhie Prabowo. Hudawi Lubis pernah menjadi Komandan Grup 2 Kopassus saat berpangkat kolonel dan menjadi Komandan Pusat Kesenjataan Infantri Kodiklat saat menyandang bintang di pundaknya. Perwira yang pernah bertugas di Timles (dulu timtim), Aceh dan Maluku itu menggantikan Letjend Waris yang promosi jabatan.




DANJEN KOPASSUS Mayjend Agus Sutomo

Agus Sutomo mengawali karir militernya di korps baret merah.Selain kenyang pengalaman operasi di Kopassus, Agus juga lama bertugas di lingkungan paspampres. Dari mulai Wadan Grup A, Komandan Grup A Paspamres hingga akhirnya berada di puncak sebagagi Komandan Paspampres sejak 11 April 2011 – 25 Juli 2012. Lulusan akmil 1984 ini juga pernah menjabat Danrem 061/SK Bogor, Kepala Staf Divisi 1 Kostrad, hingga Wadanjen Kopassus. Setelah menempati berbagai pos jabatan di paspamres akhirnya Agus kembali ke Kopassus sebagai orang nomor satu di lingkungan korps baret merah.





DANPASPAMRES Mayjend Doni Munardo

Doni Munardo bukan orang baru di lingkungan Paspampres. Sejak menjadi perwira menengah Doni sudah kenyang pengalaman menjadi anggota pasukan khusus pengawal orang nomor satu Indonesia ini. Terakhir Doni duduk sebagai Komandan Grup A Paspamres di peralihan dua periode kepemimpinan Presiden SBY, dimana Grup A Paspamres ini secara fisik paling dekat di sekitar presiden dan keluarganya, karena memang bertangggungjawab terhadap keamanan presiden dan keluarga. Sebagai perwira pelopor penyandang bintang 2 dari akmil 1985, mantan Wadanjen Kopassus pernah menjabat Komandan Brigif Linud 3 kostrad, dan Komandan Korem 061/Surya Kencana Bogor, salah satu korem yang dinilai strategis dan menjadi batu loncatan menuju karir perwira tinggi.










Di luar para jenderal pemegang komando itu, sederet nama yang memegang jabatan penting di lingkungan pemerintahan juga dekat dengan istana. Diantaranya Wakil Menteri Pertahanan, Letjend Syafrie Syamsudin. Mantan Pangdam Jaya yang berasal dari korps baret merah itu juga dikenal dekat Presiden SBY. Nama lainnya adalah Kepala BIN, Letjend Marciano Norman. Lulusan Akmil 78 yang berasal dari kesatuan kaveleri ini juga pernah menjabat Komandan Paspamrpes sebelum dipromosikan ke pos Pangdam Jaya, kemudian ke jabatan Komandan Kodiklat. Kendati pasca reformasi internal TNI sudah bukan lagi alat kekuasaan, tetapi sebagai instrrumen pertahanan negara. Namun penempatan orang-orang kepercayaan presiden bisa jadi sebagai upaya untuk menggalang dukungan militer pada pemerintahan SBY.




Komentar