IPS Kelas 9: Literasi FInansial

 




1. Memiliki Pemahaman tentang Transaksi Ekonomi dan Beragam Jenis Praktiknya

Seseorang yang memiliki kemampuan literasi finansial setidaknya dapat memahami dengan baik informasi mengenai pengetahuan dasar dalam melakukan kegiatan ekonomi.

Misalnya, memahami kegiatan pokok ekonomi (produksi-distribusi-konsumsi), jenis-jenis kebutuhan (primer-sekunder-tersier), sistem perdagangan, peran uang dan lembaga keuangan, sistem dan alat pembayaran modern, hingga dampak perkembangan teknologi terhadap transaksi perdagangan. 


2. Mengenali Pemasukan

Pemasukan atau penghasilan adalah sejumlah uang yang didapatkan dalam jangka waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Kita dapat mengenali dari mana saja penghasilan yang didapatkan dan berapa rincian jumlahnya. 

 

3. Mengelola Pengeluaran

Setelah mengetahui rincian dan jumlah pasti penghasilan, maka kemampuan yang diperlukan selanjutnya adalah mengelola pengeluaran dengan cara membuat anggaran belanja.

Meski sudah sering kita dengar, nyatanya hanya sedikit orang yang secara konsisten dapat mempraktikkan kemampuan ini.

Padahal membuat anggaran belanja merupakan hal penting untuk memastikan agar kita bisa berbelanja dan menghabiskan uang sesuai kebutuhan dan kemampuan.

Anggaran belanja digunakan untuk merencanakan berbagai pengeluaran jangka pendek dan jangka panjang.

 

 4. Merancang Tabungan

Sisa dari selisih antara pemasukan dan pengeluaran kebutuhan primer dapat kita alokasikan untuk keperluan lain seperti tabungan, asuransi, dan investasi.

Pilihan untuk menabung daripada membeli sesuatu yang tidak begitu diperlukan adalah hal yang sangat dianjurkan dalam literasi finansial.

Hal ini karena menabung akan memberikan manfaat yang lebih banyak. Menabung juga mengasah kemampuan kita untuk bersabar.

Jika tabungan sudah terkumpul, seseorang akan memiliki kemampuan yang cukup untuk membeli sesuatu yang diidamkan secara langsung tanpa harus mencicilnya dengan bunga.


5. Merancang Alokasi Berbagi

Mengalokasikan uang untuk berbagi bisa menjadi pilihan dalam mengelola pengeluaran.

Dana berbagi yang wajib menurut hukum adalah dengan membayar pajak negara.

Misalnya saat kita berbelanja makanan di restoran, maka kita akan dikenai Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10%.

Uang pajak tersebut akan digunakan negara untuk membiayai keperluan negara dalam melayani masyarakat.


6. Mengenali Praktik Tidak Baik dan Kejahatan Finansial

Hal terakhir yang tidak kalah pentingnya terkait dengan kemampuan literasi finansial adalah mengenali praktik penyalahgunaan keuangan seperti modus atau cara yang sering dilakukan dalam tindakan penipuan atau korupsi.

Pemahaman mengenai hal ini penting agar dapat menghindarkan kita untuk menjadi korban atau pelaku dari tindakan penyalahgunaan keuangan yang dapat merugikan orang lain.

Kesimpulannya literasi finansial merupakan pemahaman individu tentang aspek kebijakan ekonomi agar seseorang mampu membuat keputusan yang bijak terkait keuangan pribadi mereka.

 


Literasi keuangan yang baik membantu masyarakat memenuhi kebutuhan sesuai dengan skala prioritas sehingga dapat memastikan pemenuhan hal-hal pokok sekaligus kebutuhan finansial di masa depan. Mereka yang memahami literasi finansial dapat menggunakan uang dan kekayaannya dengan tepat dan bijak. 

Wawasan seputar keuangan yang baik juga dapat membantu masyarakat untuk mengetahui tentang berbagai macam produk keuangan lebih baik. Dengan begitu, masyarakat dapat memilih produk yang sesuai dengan kemampuan finansial dan memanfaatkannya untuk meningkatkan taraf hidup

Apa Itu Finansial: Pengertian, Contoh, dan Indikator – Whiz

 

Tingkat Literasi Finansial

Well Literate (21,84 persen) Well literate adalah tingkat literasi finansial yang paling baik. Well literate berarti seseorang paham benar tentang pengetahuan produk dan jasa keuangan. Di mana orang tersebut memahami fitur, manfaat, hak, kewajiban, serta resiko dalam menggunakan produk dan jasa keuangan. Baca juga: 

Selain memiliki pengetahuan keuangan, tingkat well literate juga dapat memanfaatkan pengetahuan tersebut dengan baik. Tingkat well literate memiliki keterampilan dalam menggunakan produk dan jasa keuangan dengan baik untuk mencapai stabilitas ekonomi.

Sufficient Literate (75,69 persen) Sufficient literate adalah tingkat literasi keuangan dengan pengetahuan yang cukup. Tingkat sufficient literate memiliki pengetahuan yang cukup tentang produk dan jasa keuangan. Tingkatan sufficient literate memiliki pengetahuan tentang fitur, manfaat, hak, kewajiban, serta resiko dalam menggunakan produk dan jasa keuangan.

 Less Literate (2,06 persen) Less literate adalah tingkat literasi keuangan dengan pengetahuan yang kurang. Tingkat less literate hanya mengetahui tentang lembaga jasa keuangan dan produknya saja. Tingkat less literate tidak memiliki pengetahuan ataupun keterampilan tetang fitur, manfaat, hak, kewajiban, serta resiko dalam menggunakan produk dan jasa keuangan. 

Not Literate (0,41 persen) Not literate adalah tingkat literasi keuangan yang tidak memiliki pengetahuan. Tingkat not literate mengetahui keberadaan lembaga keuangan namun sama sekali tidak mengetahui tentang bagaimana lembaga tersebut berjalan, produk, serta jasa keuangan yang ada.

 REVIEW:

1.  Apa yang dimaksudkan literasi finansial? Jelaskan!

2. Mengapa literasi finansial itu penting? Jelaskan!

3. Sebutkan 6 cakupan literasi finansial! Jelaskan masing-masing!

4. Sebutkan 4 tingkatan literasi finansial! Jelaskan masing-masing!

 

 

 

sumbr:

buku IPS kelas 9 kurmer

https://kids.grid.id

https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/11/133000869/literasi-keuangan--definisi-manfaat-dan-tingkatnya

Tingkat Literasi Keuangan Terdapat empat tingkat literasi keungan untuk menjelaskan tingkat pengetahuan keuangan penduduk Indonesia yang dilansir dari situs resmi Otoritas Jasa Keuangan. Berikut penjelasannya: Well Literate (21,84 persen) Well literate adalah tingkat literasi keuangan yang paling baik. Well literate berarti seseorang paham benar tentang pengetahuan produk dan jasa keuangan. Di mana orang tersebut memahami fitur, manfaat, hak, kewajiban, serta resiko dalam menggunakan produk dan jasa keuangan. Baca juga: Unsur-unsur Laporan Keuangan dan Lama Penyimpanan Dokumen Keuangan Selain memiliki pengetahuan keuangan, tingkat well literate juga dapat memanfaatkan pengetahuan tersebut dengan baik. Tingkat well literate memiliki keterampilan dalam menggunakan produk dan jasa keuangan dengan baik untuk mencapai stabilitas ekonomi. Sufficient Literate (75,69 persen) Sufficient literate adalah tingkat literasi keuangan dengan pengetahuan yang cukup. Tingkat sufficient literate memiliki pengetahuan yang cukup tentang produk dan jasa keuangan. Tingkatan sufficient literate memiliki pengetahuan tentang fitur, manfaat, hak, kewajiban, serta resiko dalam menggunakan produk dan jasa keuangan. Less Literate (2,06 persen) Less literate adalah tingkat literasi keuangan dengan pengetahuan yang kurang. Tingkat less literate hanya mengetahui tentang lembaga jasa keuangan dan produknya saja. Tingkat less literate tidak memiliki pengetahuan ataupun keterampilan tetang fitur, manfaat, hak, kewajiban, serta resiko dalam menggunakan produk dan jasa keuangan. Not Literate (0,41 persen) Not literate adalah tingkat literasi keuangan yang tidak memiliki pengetahuan. Tingkat not literate mengetahui keberadaan lembaga keuangan namun sama sekali tidak mengetahui tentang bagaimana lembaga tersebut berjalan, produk, serta jasa keuangan yang ada.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Literasi Keuangan: Definisi, Manfaat, dan Tingkatnya", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/11/133000869/literasi-keuangan--definisi-manfaat-dan-tingkatnya.


Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6
Download aplikasi: https://kmp.im/app6

Tingkat Literasi Keuangan Terdapat empat tingkat literasi keungan untuk menjelaskan tingkat pengetahuan keuangan penduduk Indonesia yang dilansir dari situs resmi Otoritas Jasa Keuangan. Berikut penjelasannya: Well Literate (21,84 persen) Well literate adalah tingkat literasi keuangan yang paling baik. Well literate berarti seseorang paham benar tentang pengetahuan produk dan jasa keuangan. Di mana orang tersebut memahami fitur, manfaat, hak, kewajiban, serta resiko dalam menggunakan produk dan jasa keuangan. Baca juga: Unsur-unsur Laporan Keuangan dan Lama Penyimpanan Dokumen Keuangan Selain memiliki pengetahuan keuangan, tingkat well literate juga dapat memanfaatkan pengetahuan tersebut dengan baik. Tingkat well literate memiliki keterampilan dalam menggunakan produk dan jasa keuangan dengan baik untuk mencapai stabilitas ekonomi. Sufficient Literate (75,69 persen) Sufficient literate adalah tingkat literasi keuangan dengan pengetahuan yang cukup. Tingkat sufficient literate memiliki pengetahuan yang cukup tentang produk dan jasa keuangan. Tingkatan sufficient literate memiliki pengetahuan tentang fitur, manfaat, hak, kewajiban, serta resiko dalam menggunakan produk dan jasa keuangan. Less Literate (2,06 persen) Less literate adalah tingkat literasi keuangan dengan pengetahuan yang kurang. Tingkat less literate hanya mengetahui tentang lembaga jasa keuangan dan produknya saja. Tingkat less literate tidak memiliki pengetahuan ataupun keterampilan tetang fitur, manfaat, hak, kewajiban, serta resiko dalam menggunakan produk dan jasa keuangan. Not Literate (0,41 persen) Not literate adalah tingkat literasi keuangan yang tidak memiliki pengetahuan. Tingkat not literate mengetahui keberadaan lembaga keuangan namun sama sekali tidak mengetahui tentang bagaimana lembaga tersebut berjalan, produk, serta jasa keuangan yang ada.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Literasi Keuangan: Definisi, Manfaat, dan Tingkatnya", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/11/133000869/literasi-keuangan--definisi-manfaat-dan-tingkatnya.


Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6
Download aplikasi: https://kmp.im/app6

Komentar